Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli
Karena luasnya lingkungan pembahasan mengenai ilmu filsafat ini, maka para filsuf atau ahli filsafat, baik yang dari barat maupun timur, berbeda beda dalam mendefiniskan mengenai apa itu filsafat. Berikut ini pembahasan pengertian filsafat menurut para ahli dan pakar filsuf secara lengkap.
Menurut Aristoteles
Pengertian filsafat menurut Aristoteles adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat sebagai ilmu umum. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Menurut Plato
Pengertian filsafat menurut Plato adalah sebuah pengetahuan tentang segala yang ada atau ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
Menurut Cicero
Pengertian filsafat menurut Cicero diartikan sebagai sebagai ibu dari semua seni. Ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae atau seni kehidupan.
Menurut Ibnu Sina
Menurut Ibnu Sina, hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah bahwa yang ada berebeda-beda, terdapat ada yang hanya mungkin ada.
Menurut Al Farabi
Definisi filsafat merupakan ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.
Menurut Thomas Hobbes
Arti filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan perhubungan hasil dan sebab atau sebab dari hasilnya, dan oleh karena itu senantiasa adalah suatu perubahan.
Menurut Al-Kindi
Filsafat adalah pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia. Ia memberikan pengertian filsafat di kalangan umat Islam membagi filsafat itu dalam tiga lapangan: Ilmu Fisika (al-ilmu al-tabiyyat), merupakan tingkatan terendah, Ilmu Matematika (al-ilmu al-riyadil), tingkatan tengah, Ilmu Ketuhanan (al-ilmu ar-rububiyyat), tingkatan tertinggi.
Menurut Johann Gotlich Fickte
Pengertian filsafat merupakan ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Filsafat membicarakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Menurut Imanuel Kant
Definisi filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama dan antropologi.
- Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
- Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
- Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
- Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh anthroposlogi)
Menurut Paul Nartorp
Filsafat sebagai ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.
Menurut Harold H. Titus
Harold membagi pengertian filsafat sebagai berikut:
- Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
- Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.
- Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan.
- Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian (konsep).
- Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
Menurut Bertrand Russel
Definisi filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan. Namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
Menurut Stephen R. Toulmin
Arti filsafat adalah sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika.
Menurut Rene Descartes
Pengertian filsafat menurut Rene Descartes adalah kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.
Menurut Francis Bacon
Filsafat menurut Bacon adalah induk agung dari ilmu-ilmu dan filsafat menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.
Menurut Dr. A. C Ewing
Filsafat adalah kebenaran, materi, budi, hubungan materi dan budi, ruang dan waktu, sebab, kemerdekaan, monisme lawan fluarlisme dan Tuhan adalah termasuk pertanyaan-pertanyaan pokok filsafat
Menurut Fichte
Menurut Fichte, filsafat disebut sebagai wissenschafslehre yang berarti ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu yang umum, yang menjadi dasar segala ilmu.
Menurut John Dewey
Filsafat haruslah dipandang sebagai suatu pengungakap mengenai perjuangan manusia secara terus meners dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan cita-cita politi yang baru dan tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.
Menurut Dr. M. J. Langeveld
Pengertian filsafat sebagai ilmu kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah yakni:
- Lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya).
- Lingkungan masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika).
- Lingkungan masalah nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai berdasarkan religi).
Menurut Kattsoff
Pengertian filsafat menurut Kattsoff dibagi menjadi beberapa bagian yakni sebagai berikut:
- Filsafat adalah berpikir secara kritis,
- Filsafat adalah berpikir dalam bentuk yang sistematis.
- Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.
- Filsafat adalah berpikir secara rasional.
- Filsafat bersifat komprehensif.
Menurut Henderson
Filsafat diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-akarnya mengenai segala sesuatu yang ada.
Menurut Roger Garaudy
Pengertian filsafat yang berbeda-beda itu wajar, akan tetapi filsafat tidak memberi sarana-sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan tentang makna-makna.
Menurut Berling
Pengertian filsafat adalah pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang muncul dari pengalaman pengalaman (experience).
Menurut Walter Kuffman
Definisi filsafat adalah suatu pencarian akan kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta dan argumentasi argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan tanpa mengetahui hasilnya terlebih dahulu.
Menurut Verhoeven
Menurut Verhoeven, arti filsafat didefinisikan sebagai meradikalkan keherananan ke segala penjuru.
Menurut Anton Bakker
Filsafat memiliki tempat dan kedudukan yang khusus. Filsafat meliputi semua dimensi ilmu-ilmu lain, tidak hanya sebatas satu bidang saja atau lapisan kenyataan. Oleh karena itu, filsafat bersifat total. Filsafat mempelajari sesuatu yang menjadi objek formalnya menurut sebab-sebab yang mendasar (per ultima causas).
Menurut John Brubacher
Filsafat berasal dari kata Yunani filos dan sofia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya, dalam proses pertumbuhan ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang kita kenal dengan filsafat. Untuk alasan ini sering kita katakan bahwa filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan.
Menurut Dogobel Runes
Filsafat berasal dari kata Yunani philein (cinta) dan sophia (kebijaksanaan), asalnya penjelasan rasional dari sesuatu (the most general science), prinsip prinsip umum yang menerangkan segala fakta, dalam pengertian ini tidak dibedakan dengan sains.
Menurut Soetrionon dan Rita Hanafie
Pengertian filsafat secara umum adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat yang menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu.
Menurut Notonegoro
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut hakekat.
Menurut Harun Nasution
Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan
Menurut Prof. Dr. N Driyarkara S. J
Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai mengapa yang penghabisan.
Menurut Sidi Gazalba
Menurut Gazalba, filsafat adalah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
Menurut Prof Drs. Hasbullah Bakry, S.H
Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Menurut Koento Wibisono
Filsafat dapat didefinisikan dalam satu segi adalah sebagai ilmu yang berusaha memahami hakikat dari sesuatu ‘ada’ yang dijadikan sebagai objek sasarannya, sehingga filsafat merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami apakah hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri.
Menurut Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.
Filsafat adalah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh, yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati).
Menurut Prof. Mr. Muhammad Yamin
Pengertian filsafat menurut Muhammad Yamin adalah proses pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan
Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
Menurut Imam Barnadib
Arti filsafat adalah sebagai pandangan menyeluruh dan sistematis. Disebut meyeluruh, karena pandangan filsafat bukan hanya sekedar pengetahuan, melainkan suatu pandangan yang dapat menembus di balik pengetahuan itu sendiri.
Dengan pandangan seperti ini akan terbuka kemungkinan untuk menemukan hubungan pertalian antara semua unsur yang dipertinggi, dengan mengarahkan perhatian dan kedalaman mengenai kebijakan. Dikatakan sistematis, karena filsafat menggunakan berpikir secara sadar, teliti, teratur, sesuai dengan hukum hukum yang ada.
Menurut Darmodihardjo
Definisi filsafat sebagai pemikiran dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya (radikal, radik-akar), eratur (sistematis) dan menyeluruh (universal).
Menurut Ir. Putjowijatno
Filsafat sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan atas pikiran bela.
Menurut Pudjo Sumedi dan Mustakim
Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani yakni philosophia. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti philosophic dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis, philosophy dalam bahasa Inggris, philosophia dalam bahasa Latin, serta falsafah dalam bahasa Arab.
Menurut Rocky Gerung
Pengertian filsafat menurut Rocky Gerung adalah pertengkaran pikiran dengan alat dialektika dan logika. Filsafat adalah intervensi manusia terhadap establishment. Ia juga mengemukakan bahwa filsafat itu tentang cara berpikir manusia. (00)