BERANDA
SELAMAT DATANG DI WEBSITE CENDERAWASIH STUDIES asuhan Dr. Ir. Mervin S Komber, SE., MM.,CTT., IPP
Jumat, 25/4/2025

Revieuw Jurnal : Relationship Between Science, Philosophy and Religion the Dimension of Philosophy of Science (Penulis : Abu Tamrin) Reviewer : Yoseph Kanan

Revieuw Jurnal.

 

Judul Jurnal : Relationship between Science, Philosophy and Religion the Dimension of Philosophy of Science

SALAM; Jurnal Sosial & Budaya Syar-i FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis : Abu Tamrin, mahasiswa Program Doktor Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Institut PTIQ Jakarta. 
Reviewer : Yoseph Kanan
 

Pendahuluan :

Filsafat merupakan salah satu bidang ilmu yang mengkaji cara berpikir secara mendalam tentang sesuatu, Ilmu, filsafat, dan agama punya fungsi masing-masing dan mempunyai perbedaan dan pesamaan.

Filsafat adalah salah satu bidang kajian yang mengkaji cara berpikir sampai mendalam tentang hakikat sesuatu. Filsafat merupakan induk dari berbagai ilmu pengetahuan. Oleh karena ada salah cabang filsafat salah satunya adalah epistimologi.

Menurut penulis minimal ada 3 jenis pengetahuan:

1). Pengetahuan biasa, yaitu hasil dari pengalaman kehidupan sehari-hari, nama lain pengetahuan biasa adalah commonsense.

2). Pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan metode yang telah ditetapkan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan disebut ilmu pengetahuan berasal dari ilmu (science).

3). Pengetahuan yang diuraikan dalam filsafat ilmu.

Dalam makalah ini penulis fokuskan: pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan metode yang telah ditetapkan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan disebut ilmu pengetahuan, pengetahuan yang diuraikan dalam filsafat ilmu epistimologi dan agama dan apa perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan antara ilmu pengetahuan yang dijelaskan dalam filsafat ilmu, salah satu cabang epistimologi dengan agama.

Terdapat perbedaan yang mendasar antara ilmu, filsafat, dan agama dimana ilmu dan filsafat bersumber dari akal budi atau rasio manusia.

Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan cara penyelidikan (riset), pengalaman (empiris), dan percobaan (eksperimen). Fislafat menemukan kebenaran atau kebijakan dengan cara penggunaan akal budi atau rasio yang dilakukan secara mendalam, menyeluruh, dan universal. Kebenaran yang diperoleh atau ditemukan oleh filsafat adalah murni hasil pemikiran (logika) manusia, dengan cara perenungan (berpikir) yang mendalam (logika) tentang hakikat sesuatu (metafisika). Agama mengajarkan kebenaran atau memberi jawaban berbagai masalah asasi melalui wahyu atau kitab suci yang berupa firman. ….selengkapnya…..

Revieuw Jurnal Yoseph.pdf